<a href='http://marnosumba.blogspot.com/'>Klik Di Sini</a>Mari kita renungkan ayat berikut ini:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ
وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
“Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa
yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan
sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya
dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nur : 41)
Mari kita tafakkuri kehidupan angsa, sebagaimana dalam pembahasan berikut.
Kalau kita tinggal di negara empat musim, maka pada musim gugur akan
terlihat rombonganangsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim
dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf “V”.
kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan angsa
tersebut terbang dengan formasi “V”.
Fakta pertama
Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan daya
dukung bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi karena
burung yang terbang di belakangnya tidak perlu bersusah payah untuk
menembus ‘dinding udara’ di depannya. Dengan terbang dalam formasi “V”,
seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh dari pada
kalau setiap burung terbang sendirian.
Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan
berjamaah adalah: ketika kita bergerak dalam arah dan tujuan yang sama
serta saling membagi dalam komunitas diantara kita, insya Allah dapat
mencapai tujuan kita dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi
karena kita menjalaninya dengan saling mendorong dan mendukung satu
dengan yang lain.
Fakta kedua
Kalau seekor angsa keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa
berat dan sulit terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam
formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan
burung di depannya.
Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan
berjamaah adalah: kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor
angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan saudara-saudara kita yang
berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan
kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri
dari pada melakukannya bersama-sama.
Fakta ketiga
Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang
memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan
posisinya.
Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan
berjamaah adalah: sungguh masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang
sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama.
Seperti halnya angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya
dalam hal kemampuan, kapasitas, dan memiliki keunikan dalam karunia,
talenta, atau sumber daya lainnya.
Fakta keempat
Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh
rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada angsa yang terbang
di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.
Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan
berjamaah adalah: kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan
kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai
menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati
atau nilai-nilai utama dan saling menguatkan) adalah kualitas susara
yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan
dan bukan melemahkan.
Fakta kelima
Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, du
angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan
mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal
dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi.
Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau
dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.
Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan
berjamaah adalah: kalau kita punya perasaan, setidaknya seperti seekor
angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat
sulit mereka, sama seperti ketika segalanya baik.
Sungguh dalam setiap ciptaan Allah, terdapat pelajaran bagi kaum yang
berfikir. Burung, sebagaimana yang Allah firmankan, juga umat seperti
kita. Dan dari kehidupan mereka, kita banya mendapat pelajaran.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ
إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ
ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan
burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga)
seperti kamu. Tiadalah kami alpakan sesuatu dalam Al-Kitab, kemudian
kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’am : 38) <a href='http://http://marnosumba.blogspot.com/'>Klik Di Sini</a>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar